Betutu (Oxyeleotris marmorata)

Ikan Betutu adalah ikan salah satu ikan predator air tawar asli Indonesia. Penyebaran ikan ini meliputi seluruh kawasan Asia Tenggara.  Nama lainnya adalah adalah Marble goby, boboso, gabus malas, bloso watu, bobodoh, ikan bodoh. Ikan ini tergolong ikan predator besar karena dapat mencapai ukuran panjang tubuh 70 cm. meski tergolong ikan yang berukuran besar ikan ini memiliki grow rate (pertumbuhan) yang sangat lambat.

betutu
Photo : Akip


Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
O. marmorata

betutu
Photo : Imam

Karakter
Betutu termasuk ikan predator air tawar yang malas. Ia lebih suka berdiam diri dan suka mengubur dirinya di dalam lumpur daripada berenang. Bahkan saking malasnya ikan ini akan diam ketika dipegang. Di habitat aslinya dalam berburu ikan betutu adalah tipikal ikan yang pasif, ikan ini lebih suka mengubur dirinya dalam lumpur atau menyamar di bebatuan menunggu ikan kecil lewat, ketika ikan lewat "dyaarrr" langsung disantap. Namun ada kalanya mereka aktif bergerak mencari mangsa yakni pada waktu malam hari (nokturnal) dan dalam kondisi kelaparan.

Jika sudah terbiasa "jinak" didalam akuarium ikan ini cenderung aktif kalau diberi makan (mungkin karena terbiasa dengan pemeliharaan dalam tank), bahkan saya pernah melihat betutu milik teman saya mau juga menyambar kodok yang ada di permukaan air.
betutu
Photo : Helmi

Di Pasaran
Beberapa peternak ikan banyak yang membudidayakan ikan ini sebagai ikan konsumsi. Konon kabarnya harga ikan ini diluar negeri (ekspor) mencapai 300 ribu rupiah per kg. Peminatnya adalah negara Malaysia, China dan Singapura. Jika sudah masuk di restoran harga masakan dengan menu ikan ini harganya sekitar 200 ribuan per porsi. Berbanding terbalik dengan di luar negri. Di dalam negeri khususnya di pulau Jawa ikan ini jarang peminatnya. Hal ini saya ketahui ketika berkunjung ke salah satu pusat budidaya ikan di daerah Magelang yakni di desa Ngrajek. Pembudidaya betutu disana banyak yang gulung tikar karena ikan ini tidak laku di pasaran lokal. ditambah pengeluaran untuk biaya pakan ikan ini banyak, karena ikan ini tergolong predator jadi peternak harus menyiapkan pakan berupa daging keong dan ikan teri sebagai pakan.

Karena ikan ini tergolong predator yang mempunyai keunikan untuk dipelihara. Sekarang betutu ini mulai dilirik oleh para penghobi ikan hias dan sudah diperjual belikan sebagai ikan hias oleh para pedagang. Saya pernah menjumpai ikan ini di jual di salah satu toko ikan hias di Kudus dengan harga 7.500 untuk ukuran 15 cm. Overall, ikan ini adalah ikan yang menarik untuk dipelihara sebagai ikan dasar di akuarium, harganyapun sangat terjangkau. Selain itu gaya memangsanya mempunyai keunikan tersendiri. saya suka dengan ikan ini, di tank saya memelihara satu ekor ikan ini sebagai pelengkap ikan dasar (Teddy)

Related Posts:

Bloso (Glossogobius Giuris)

Glossogobius Giuris atau sering disebut bloso adalah salah satu ikan dari keluarga Goby yang banyak tersebar di Indonesia. Ikan ini dapat hidup di perairan laut, payau dan tawar. Habitat bloso adalah di perairan tempat bertemunya sungai dan laut (Muara) atau di pinggiran laut. Ikan ini dapat tumbuh dengan panjang maksimal 40 cm. Masyarakat umum biasannya memanfaatkan ikan ini sebagai ikan konsumsi dengan cara diasinkan. Namun sekarang ini sudah banyak hobiis yang melirik ikan ini sebagai ikan penghias akuarium.
bloso
Photo by Teddy Tampan
                                               

Kingdom    :  Animalia
Phylum       :  Chordata
Class           :  Actinopterygii
Order          :  Perciformes
Suborder     :  Gobioidei
Family        :  Gobiidae
Subfamily   :  Gobiidae
Genus         :  Glossogobius
Species       :  G. giuris

Photo : Dee Hwa Chong


Karakter
Ikan ini termasuk predator, makananya berupa udang dan ikan-ikan kecil baik dalam kondisi hidup ataupun mati. Bahkan bloso di tank saya mau makan jangkrik dan daging ayam cincang hehehe. Bloso (Glossogobius Giuris) juga termasuk dalam kategori ikan demersal yakni ikan yang hidup dan makan di dasar (zona demersal). Ikan beloso kecil dialamnya biasanya hidup secara bergerombol dan jarang berenang, mereka lebih suka berdiam atau menyembunyikan diri di pasir, namun ketika ada mangsa lewat ikan ini dengan gesit langsung berenang mengejarnya sekuat tenaga, seperti saat anda mengejar mantan anda.

Sebagai ikan hias
Saya pernah menjumpai kios ikan hias yang menjual ikan bloso, yakni di pasar pingit Jogja dan PIH semarang. Banyak juga teman-teman saya sesama penghobi ikan yang sudah memelihara ikan ini sebagai ikan dasar pelengkap akuarium. Ikan ini cukup menarik untuk dipelihara di akuarium, dikarenakan karakter, warna dan bentuknya yang unik.

Perawatan
Merawat ikan bloso cukup mudah, ia adalah tipikal ikan yang tidak gampang terpengaruh dengan parameter air. Yang terpenting adalah air dalam tank mempunyai sirkulasi  dan pasokan oksigen cukup yang bisa didapatkan dari powerhead dan aerator. (Teddy)

Photo : Eko Budi Kuncoro

Related Posts:

Bagarius Yarelli

Bagarius Yarelli atau Goonch Catfish adalah salah satu ikan dari jenis catfish yang hidup semenjak zaman purba. Ikan ini adalah salah satu spesies dari 4 spesies genus Bagarius (Bagarius bagarius, Bagarius Rutilus, Bagarius Suchus, bagarius Yarelli). Daerah penyebaran bagarius adalah di kawasan Asia Selatan hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri Bagarius yarelli terdapat di pulau Kalimantan, Sumatera dan pernah juga mendiami Jawa dan dikenal dengan nama Lika. Namun sayang sekarang bagarius yarelli sudah punah di Jawa.
Bagarius
photo : Pratama


Kingdom:
Phylum:
Class:
Order:
Family:
Subfamily:
Genus:
Species:
B. yarrelli

Karakter
Bagarius yarelli adalah ikan yang berhabitat di pegunungan atau sungai yang berarus deras yang kaya akan oksigen. Meskipun berhabitat di perairan berarus deras bagarius merupakan ikan dasar yang tergolong pasif mereka jarang berenang dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk berdiam diri di dasar sungai. Namun saat bagarius mencari mangsa biasanya mereka bergerak bergerombol bagaikan kafilah onta di fadang fasir. Bagarius mempunyai cara makan yang unik, saat berhadapan dengan mangsanya bagarius tidak langsung menyergapnya tetapi dia akan membidik terlebih dahulu dengan cara menegakkan kepalannya dengan sungutnya lalu dia melontarkan tubuhnya dan melahap buruannya.


Rumor sebagai pemakan manusia
Beberapa tahun yang lalu bagarius yarelli pernah membuat gempar dunia, karena ikan ini dikabarkan telah banyak memangsa manusia di sebuah daerah di India. Di India sendiri ada mitos yang mengatakan bahwa bagarius yarelli ketagihan makan daging manusia karena terbiasa memakan daging sisa ritual pembakaran jenazah oleh agama hindu yang dilarung kesungai. Oleh karenannya ikan ini juga di beri julukan Man Eater atau pemakan manusia. Desas-desus tentang adanya ikan pemakan manusia akhirnya membawa seorang pemancing dunia, Jeremy wade untuk memburu dan meliput ikan ini di acara monsters rivers. Dan berkat liputan tersebut ikan inipun menjadi sangat terkenal dan para kolektor ikan predator berduyun-duyun memburu ikan ini untuk di jadikan koleksi ikan peliharaan.

Pict : Jeremy Wade sedang mengangkat Bagarius dibantu oleh penduduk

Sebagai ikan hias
Di Indonesia banyak hobiis ikan predator memelihara ikan ini. Ketertarikan mereka selain dikarenakan bagarius memiliki "reputasi" sebagai ikan pemangsa manusia juga karena bagrius merupakan ikan ynag tergolong langka dan memiliki keunikan tersendiri dari segi warna, bentuk, karakter dan cara makan. Oleh karena banyak yang tertarik untuk memelihara ikan ini, maka di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung banyak pedagang ikan hias yang mendatangkan bagarius, baik dari luar negeri ataupun hasil tangkapan alam di Sumatera dan Kalimatan. Harganyapun cukup mahal berkisar antara 500 ribu rupiah sampai dengan jutaan rupiah tergantung ukurannya. (Teddy)

Related Posts:

Red Tail Catfish (RTC)

Red Tail Catfish (RTC) adalah salah satu ikan dari jenis catfish (lele-lelean) yang berasal dari sungai Amazon. Ikan ini juga sudah menginvasi sungai di negara Thailand, akibat daripada ulah hobiis yang merilis ikannya ke sungai. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh membulat dengan warna punggung gelap, bagian perut putih, serta bagian ujung ekornya kemerahan. Karena bentuknya yang membulat tersebut banyak orang yang menamainya ikan lele doraemon. RTC mampu tumbuh dengan panjang maksimal satu meter lebih dan bobot 80 kg. di Alamnya RTC dapat mencapai umur hingga 20 tahun
rtc
photo by pratama

Kingdom  :             Animalia
Phylum    :             Chordata
Class        :             Actinopterygii
Order       :             Siluroformes
Family     :              Pimelodidae
Genus      :              Phractocephalus
Species    :              P. hemioliopterus



Asal dan penyebaran

RTC berasal dari amerika selatan, penyebarannya meliputi negara-negara yang dilintasi sungai Amazon, Orinoco dam Essequibo. Seperti negara Venezuaela dan Brasil. Di Daerah asalnya ikan ini merupakan ikan konsumsi yang cukup diminati, karena dagingnya yang tebal dan gurih.

lele ekor merah
pict by cahyudi


RTC sebagai ikan hias
Banyak hobiis yang memelihara ikan ini sebagai ikan hias karena warnanya yang cantik dan bentuknya yang unik. Ikan ini masuk ke asia sebagai ikan hias sekitar 30 tahun yang lalu, dimulai dari negara Thailand. Di Indonesia sendiri ikan ini juga sudah cukup lama masuk, bahkan sekarang ini di Indonesia beberapa peternak ikan hias sudah berhasil membudidaya Ikan ini. Di pasar Ikan hias ikan ini dijual mulai dari ukuran 5 cm sampai 50 cm dengan harga yang bervariasi. Jika anda memelihara ikan ini pastikan anda memiliki tank yang besar atau kolam karena RTC tergolong ikan yang memiliki grow rate yang cepat.

Karakter RTC
Sebagaimana layaknya ikan dalam keluarga catfish, RTC adalah ikan yang rakus sekali, apalagi didukung dengan mulutnya yang sangat lebar cocoklah jika dijuluki The Maruk hahaha.  RTC muda tergolong ikan yang aktif dalam mencari mangsa, mangsanya meliputi ikan, udang, kepiting dan apapun hewan yang bisa ditemukan dan masuk dimulutnya. Tak hanya hewan hidup daging cincang atau fillet ikan juga disukainya. Namun RTC cenderung pasif ketika sudah tua dan lebih banyak berdiam diri serta aktif bergerak pada malam hari saja. Jika anda memelihara RTC dengan ikan lain usahakan jangan mencampurnya dengan ikan yang muat dimulutnya, karena walaupun terlihat anteng terhadap ikan lain, RTC akan melahapnya disaat mangsa lengah. (Teddy)

Related Posts:

Sejarah ikan Koi dan tips sederhana memilih koi

Sejarah koi
Sebenarnya saya tidak terlalu paham dan juga tidak pernah secara serius mempelajari mengenai ikan koi oleh karena itu pada tulisan saya kali ini saya hanya akan menceritakan asal muasal ikan koi berdasarkan apa yang pernah melintas di telinga dan mata saya :D Ikan koi adalah ikan dari jenis keluarga Cyprinidae. Ikan ini berasal dari Cina dan banyak tersebar ke Jepang. Asal muasal ikan ini pada awalnya adalah dari ketidaksengajaan petani ikan mas di jepang yang mencampur ikan mas (karper) berbagai warna ke satu kolam sampai ukuran tertentu hingga siap dikonsumsi. Pada saat akan di panen, petani menyadari ada beberapa ikan mas dengan warna yang unik di kolam itu. Warna tersebut adalah hasil persilangan dari berbagai warna ikan mas yang dipelihara di kolam, lalu ikan mas (karper) dengan warna-warna unik tersebut dipelihara dan dikembang biakan sebagai ikan hias. Sekarang ikan hasil ketidaksengajaan tersebut menyebar ke seluruh dunia sebagai ikan hias dan sengaja dikembangkan untuk terus memperoleh kombinasi warna yang sempurna. Warnaya yang indah dan bermacam-macam membuat ikan ini banyak diminati oleh para penghobi ikan hias, bahkan ikan ini merupakan salah satu "ikan wajib" bagi toko-toko ikan hias.

Seiring dengan perkembangan budidaya ikan koi, jenis ikan inipun menjadi beraneka ragam dan diklasifikasikan dalam beberapa jenis yang dibedakan menurut warna, pola warna dan sisik. Secara umum ikan koi diklasifikasikan dalam beberapa tipe: yakni Gosanke, Shiro, Utsurimono, Asagi, Tancho, Hikarimono, Goromo, Hikarimoyo, Matsuba, dan Kawarimono.
Berikut adalah foto koi milik Bintang Anto :


koi

Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Actinopterygii
Ordo:Cypriniformes
Famili:Cyprinidae
Genus:Cyprinus
Spesies:C. carpio


Beberapa tips dalam membeli koi :

1.Warna
Pilihlah koi dengan warna yang tajam, yakni jika ditubuhnya ada warna putih pilihlah yang warna putihnya benar-benar putih tanpa gradasi warna lain seperti hitam atau atau jika terdapat warna kuning pilihlah yang warnanya benar-benar kuning.

2.Pola warna
Pilihlah koi dengan pola warna seimbang atau unik.

3. Fisik
Pilihlah koi dengan bentuk badan yang sempurna, tidak cacat dan lihatlah gaya berenangnya. Pilihlah koi dengan gaya berenang yang tenang

4.Kondisi
Pilihlah koi dengan kondisi yang sehat, kondisi yang sehat bisa dilihat dari fisik dan perilakunya, jika perilaku koi cenderung menyendiri dan tidak ikut berenang bersama kawanannya dapat dipastikan ikan koi tersebut sedang sakit.

5.Kualitas Koi
Kualitas koi dapat dinilai dari  perpaduan warna, Indukan dan bentuk fisik secara keseluruhan.

(Teddy)

Related Posts:

Toman (Channa Micropeltes)

foto toman dewasa (pict from immali.com)
Toman (Giant Snakehead) adalah salah satu ikan predator dari keluarga gabus (channidae) dengan ukuran terbesar. Dengan gigi-giginya yang runcing dan tubuhnya yang bisa mencapai panjang lebih dari satu meter menjadikan toman sebagai ikan kategori top predator.
Selama hidupnya toman mempunyai 3 fase perubahan ciri warna, yakni:
1. Ketika baby ikan toman memiliki warna tubuh yang kemerahan.
2. Memasuki usia remaja toman akan berwarna kuning dengan semburat hitam dibadannya, punggung berwarna kuning gelap dan perut berwarna putih.
3. Ketika dewasa toman akan berubah warna kebiruan dengan warna putih di perutnya.

Kerajaan :Animalia
Filum      :Chordata
Kelas      :Actinopterygii
Ordo       :Perciformes
Famili     :Channidae
Genus     :Channa
Spesies   :C. micropeltes

Penyebaran di Indonesia
Penyebaran ikan toman meliputi kawasan Asia tenggara seperti di Thailand, Malaysia, Indonesia, Laos, Vietnam. Di Indonesia sendiri daerah penyebaran toman meliputi pulau Kalimantan dan Sumatera. Di daerah asalnya penduduk setempat memanfaatkan ikan ini sebagai ikan konsumsi karena dagingnya yang tebal dan gurih serta kaya akan zat albumin yang berkhasiat menyembuhkan luka. Ikan toman sekarang ini sudah masuk kedalam arus perdagangan ikan hias karena ikan ini memang menarik untuk dipelihara.

Toman sebagai ikan peliharaan
Di kalangan penghobi ikan hias toman adalah ikan yang cukup menarik untuk dipelihara karena warnanya yang lumayan bagus dan sifat predatornya yang benar-benar galak luar biasa, harganyapun relatif murah. Bukan cuma penghobi dalam negeri saja yang suka memelihara ikan ini, para penghobi dari negara-negara barat Seperti Amerika dan Inggris juga banyak yang memelihara toman karena kebuasannya. Di Indonesia sendiri toman termasuk ikan yang mudah di jumpai di toko-toko ikan hias, apalagi saat musim penghujan.

Perawatan
Perawatan ikan toman cukup mudah, karena ikan ini termasuk ikan "badak" yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi air dan tak perlu banyak oksigen. Makananya juga cukup mudah dicari, apa saja doyan, dari mulai ikan hidup sampai daging kambing cincang disantapnya. Namun juga perlu diperhatikan, saya kerap kali menjumpai banyak kasus toman yang dipelihara tiba-tiba mati mendadak, biasanya disebabkan karena over feeding.

Karakter
Toman adalah ikan buas yang tak kenal rasa kenyang, ketika sangat lapar toman bisa memakan ikan yang lebih besar daripada badannya dengan cara di cabik-cabik dan dibelah dengan giginya yang tajam, maka sangat bahaya apabila ikan ini dicomtank dengan ikan lain. Dengan karakternya yang sangat buas toman jangan sampai dilepas di perairan yang bukan habitatnya, seperti Jawa. Kalau misal anda bosan dengan ikan ini lebih baik dijual atau digoreng saja. Jangan dilepas diperairan Jawa, karena ikan endemik Jawa yang kebanyakan kalem dan kecil-kecil akan jadi sasaran empuk pemusnahan masal. Bahkan di Amerika dan Inggris ikan ini sudah dilarang masuk karena dikhawatirkan akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem disana jika sampai lepas ke alam. Namun sangat di sayangkan sekarang ini toman banyak disebar di sungai-sungai pulau Jawa oleh sebagian pemancing dengan alasan ingin melestarikan toman di pulau Jawa, karena mereka berkeyakinan ikan toman adalah ikan asli Jawa yang sudah punah. Mereka berdalih untuk melestarikan ikan toman, padahal semua itu dilakukan mereka hanya demi kepuasan memancing tanpa memikirkan keberadaan ikan endemik lain yang akan habis populasinya akibat ulah toman. Walaupun seandainya benar zaman dahulu kala ikan ini pernah mendiami pulau Jawa, namun tak lantas menjadi pembenaran atas tindakan penebaran ikan toman di Jawa, karena zaman sudah tak lagi sama. Ikan-ikan di jawa jaman sekarang kebanyakan hanyalah ikan-ikan kecil, hanya segelintir saja yang besar dan mampu bersaing dengan toman. Jika toman di tebar, toman akan mendominasi dan dikhawatirkan ikan lokal akan habis.

foto toman remaja by ingo

Di dunia ini juga terdapat toman yang berbeda dengan toman pada umumnya, yakni Golden Toman. Rata-rata hanya terdapat satu ekor saja di setiap 10.000.000 ekor kelahiran toman. menjadikan golden toman ikan yang sangat langka, harganyapun fantastis.

Dibawah ini adalah foto Golden toman yang saya peroleh dari google :




(teddy)

Related Posts:

Ikan Hampala (hampala macrolepidota)

Hampala yang juga disebut Palung (Jawa) atau Sebarau (Sumatera) adalah salah satu ikan air tawar yang tersebar di beberapa kawasan di asia tenggara. Di Indonesia sendiri ikan ini banyak dijumpai di pulau Kalimantan, Sumatera dan sebagian Jawa, akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa awal mula adanya ikan ini di pulau jawa dikarenakan hasil introduksi dari Kalimantan. Yakni orang-orang zaman dahulu membawa hampala dari Kalimantan ke Jawa untuk dikembangbiakan di kolam sebagai ikan konsumsi, pada musim penghujan kolam tempat penampungan hampala meluap dan menyebabkan banyak hampala lepas ke sungai sehingga ikan ini lambat laun berkembang biak disungai hingga pada akhirnya tersebar di jawa. Namun saya kurang setuju dengan pendapat tersebut, saya yakin ikan hampala memang asli endemik jawa, karena ikan ini memiliki nama lokal di jawa, seperti di daerah Jogja, orang-orang jogja menamai ikan ini dengan sebutan ikan palung. Suatu nama lokal tercipta karena masyarakat sering bersinggungan dengan suatu hal dalam kurun masa ratusan hingga ribuan tahun. Coba kita bandingkan dengan ikan nila, ikan asal Afrika yang sudah lama mendiami sungai-sungai di pulau jawa, bahkan telah dianggap oleh sebagian orang sebagai ikan lokal jawa. Walaupun demikian, di jawa ikan nila tak punya nama lokal dan hanya memiliki nama serapan dari nama ilmiahnya, yakni niloticus atau nile.

Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Actinopterygii
Ordo:Cypriniformes
Famili:Cyprinidae
Genus:Hampala
Spesies:H. macrolepidota

Karakter
Hampala termasuk ikan predator, yaitu ikan yang memakan hewan lainnya. Makanannya berupa hewan yang lebih kecil terutama udang dan ikan, tetapi di kondisi tertentu (terdesak) mereka dapat makan biji-bijian. Di beberapa akuarium milik penghobi ikan hias, hampala juga ada yang bisa dibiasakan makan pelet. Hampala adalah ikan yang menarik bagi kolektor ikan hias disamping karena warnanya yang cantik dan keaktifannya bergerak, sifat predatornya juga memiliki daya tarik tersendiri. Dikalangan pemancing ikan ini terkenal karena punya daya "fight" yang dahsyattttt. Hampala juga termasuk salah satu ikan air tawar berukuran besar (monster) karena dapat mencapai panjang maksimal satu meter.

Hampala sebagai ikan hias
Saya pertama kali mengenal ikan ini saat masih kuliah di Jogja, tepatnya saat bekunjung di rumah salah satu teman saya yang juga penghobi ikan hias. Mulai dari situ saya mulai mencari tahu tentang ikan ini. Ikan hampala pertama yang saya pelihara kudapat dari memancing (nyari gratisan) di salah satu sungai di Jogja awal tahun 2013.  Sekarang ini sudah banyak tukang ikan hias yang menjual ikan hampala, karena peminatnya memang banyak. Ikan hampala biasanya di peroleh pedagang dengan mengandalakan tangkapan alam, karena memang jarang yang mengembangbiakkan ikan ini.
Di Semarang, Malang dan Jakarta ikan hampala di jual dengan harga yang lumayan mahal. karena para pedagang ikan hias di tempat-tempat tersebut biasanya membeli hampala di pedagang ikan hias di daerah Jawa bagian selatan seperti Jogja dan Magelang.
Ikan hampala adalah ikan yang menyenangkan, kalau sudah jinak ikan ini akan mendekat jika pemilik akan memberi makan. Jangan ngaku penghobi ikan predator kalau belum pelihara ikan ini hahahaha oh iya, meskipun ikan ini laku di pasaran, tetap jaga keberadaannya di alam ya! jangan di eksploitasi habis-habisan, kalau bisa malah dibreed sekalian. Ramahlah kepada alam, maka alam akan ramah kepadamu. (teddy)
foto hampala di akuarium orang Thailand
Hampala
Salah satu hampala milik saya

Related Posts:

Daftar nama komunitas hobi Ikan hias di Indonesia beserta alamat Facebook


  1. Penggila Ikan Hias Kudus (PIHIKU)
    https://www.facebook.com/groups/pihiku
  2. Iwak Galak Yogyakarta
    https://www.facebook.com/groups/iwakgalak/
  3. KEPIS (Komunitas Pecinta Ikan Hias Semarang)
    https://www.facebook.com/groups/freshwatersemarang
  4. Komunitas Pecinta Ikan Hias
    https://www.facebook.com/groups/ZonaIkan/
  5. Komunitas Cupang Hias Indonesia
    www.facebook.com/groups/KomunitasCupangHias/
  6. Aquascape Semarang dan sekitarnya
    www.facebook.com/groups/324883417600913/ 
  7. Komunitas Pecinta Ikan Hias Oscar
    https://www.facebook.com/groups/oscar.fish/
  8. Komunitas Ikan Predator Indonesia
    https://www.facebook.com/groups/431078383596001/
  9. Semarang Snakehead
    www.facebook.com/groups/semarangsnakehead/
  10. Xpress: Exotic Predatory Semarang Fish
    Keepers www.facebook.com/groups/202872056537808/
  11. World Of Snakehead Fish
    https://www.facebook.com/groups/World.Of.Snakehead.Fish/
  12. Penyayang Ikan Solo
    www.facebook.com/groups/199930080144432/
  13. Pecinta Ikan Pontianak (PIP)
    https://www.facebook.com/groups/472157129525521/
  14. Catfish World www.facebook.com/groups/Catfish.World/
  15. Bandung Fish Keepers (BFK) www.facebook.com/groups/Bandungfishkeepers/
  16. CREAM (cichla) https://www.facebook.com/groups/cichla/
  17. Komunitas Pecinta Ikan Hias Jogja https://www.facebook.com/groups/323341874376673/
  18. Komunitas Budidaya Ikan Air Tawar https://www.facebook.com/groups/407888455955945/
  19. Komunitas Pecinta Ikan Hias Bersatu https://www.facebook.com/groups/ikanhiasindonesia/
  20. Channa Lovers Indonesia https://www.facebook.com/groups/channaloversindonesia/
  21. World of Gar https://www.facebook.com/groups/World.Of.Gar.Fish/
  22. Cichild Fish Lovers https://www.facebook.com/groups/214344535394624/
  23. Club Ikan Predator Surabaya https://www.facebook.com/groups/360138544068489/
  24. Ikan Mas Koki Lovers https://www.facebook.com/groups/maskoki.lover/
  25. Malang Monster Fish https://www.facebook.com/groups/malangmonsterfish/
  26. Arwana Junior Grup https://www.facebook.com/groups/622615877766841/
  27. Indonesian Louhan Group https://www.facebook.com/groups/juaneen/
  28. Komunitas Pecinta Koi https://www.facebook.com/groups/455431565396/
  29. Guppy Lovers Brotherhood www.facebook.com/groups/guppyloversbrotherhood/
  30. KIPPER (Komunitas Ikan Predator Purworejo) www.facebook.com/groups/kipper/
  31. Komunitas Pecinta Ikan Hias Lampung  https://www.facebook.com/groups/AquaticAnimalLL/

Related Posts:

Cupang tak sekedar aduan, Kontes cupang hias yang pertama diselenggarakan di kota Kudus (Di kutip dari Radar Kudus)

Penggemar ikan hias biasanya mengenal cupang sebagai ikan jenis aduan. Banyak yang memelihara ikan berekor indah itu untuk diikutkan kontes aduan. Namun bagi komunitas Penggila Ikan Hias Kudus (PIHIKU), cupang tak sekedar ikan aduan.

Penggemar ikan hias cupang menurut Ketua Pihiku Teddy Eka Prabowo, kini mulai memperlakukan cupang layaknya ikan hias lain. Untuk menghapus stigma cupang sebagai ikan aduan, Pihiku menggelar kontes di Pondok Uniq Desa Ngembalrejo, Kec Bae, Kab Kudus.

Puluhan ikan milik penggemar cupang dikonteskan. Tak hanya dari Kudus, penggemar cupang juga datang dari rembang, jepara, Purwodadi, dan Semarang. "Meski kontes ini baru pertama kami adakan para peminatnya cukup banyak. Penggemar cupang seelumnya lebih memilih mengikutkan ikannya untuk kontes aduan,: katanya, Minggu (25/5).

Ikan cupang yang dilombakan dinilai dari aspek keindahan, mental, dan keserasian. Teddy berharap, kontes serupa bisa terus diagendakan. Karena itu, dia berharap dukungan dari pemerintah setempat. "Ikan hias belakangan menjadi ladang bisnis menjanjikan yang tentu memerlukan dukungan dari pemerintah,"tegasnya.

Demam Berdarah
Lukman, peserta kontes asal semarang, mengungkapkan, prospek bisnis dari budidaya ikan hias terutama cupang relatif menjanjikan. "Karena harganya relatif terjangkau, peminatnya beragam mulai dari anak-anakhingga orang dewasa," ujarnya yang juga peternak cupang di Semarang.

Dia menyebutkan, harga ikan cupang berviriasi dari Rp.2.000 hingga Rp-50.000 per ekor. Untuk memeliharapun tak sulit. Ikan cupang memiliki daya tahan lebih baik daripada ikan-ikan hias lain.



Pada kontes itu, dia mengirim delapan ekor ikan cupang miliknya, "ikan cupang banyak manfaatnya.Selain warna dan bentuknya menarik, ikan ini kerap dimanfaatkan untuk memberantas jentik nyamuk penyebab demam berdarah," tandasnya.
(Saiful Annas-57-Radar Kudus 26/05/2014)



#foto by Bagus# Panitia : Loekman Hakim (berdiri paling kiri), Teddy (berdiri jaket hitam), Roy (jongkok paling kiri), Muchlisin (jongkok memegang piagam), Ahmad Amin (jongkok nomor 3 dari kiri)

Spesial thanks to : Dharma Betta, Riyan Fajar, Afiedl, Udin Hoobies.

Related Posts: