Hampala yang juga disebut Palung (Jawa) atau Sebarau (Sumatera) adalah salah satu ikan air tawar yang tersebar di beberapa kawasan di asia tenggara. Di Indonesia sendiri ikan ini banyak dijumpai di pulau Kalimantan, Sumatera dan sebagian Jawa, akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa awal mula adanya ikan ini di pulau jawa dikarenakan hasil introduksi dari Kalimantan. Yakni orang-orang zaman dahulu membawa hampala dari Kalimantan ke Jawa untuk dikembangbiakan di kolam sebagai ikan konsumsi, pada musim penghujan kolam tempat penampungan hampala meluap dan menyebabkan banyak hampala lepas ke sungai sehingga ikan ini lambat laun berkembang biak disungai hingga pada akhirnya tersebar di jawa. Namun saya kurang setuju dengan pendapat tersebut, saya yakin ikan hampala memang asli endemik jawa, karena ikan ini memiliki nama lokal di jawa, seperti di daerah Jogja, orang-orang jogja menamai ikan ini dengan sebutan ikan palung. Suatu nama lokal tercipta karena masyarakat sering bersinggungan dengan suatu hal dalam kurun masa ratusan hingga ribuan tahun. Coba kita bandingkan dengan ikan nila, ikan asal Afrika yang sudah lama mendiami sungai-sungai di pulau jawa, bahkan telah dianggap oleh sebagian orang sebagai ikan lokal jawa. Walaupun demikian, di jawa ikan nila tak punya nama lokal dan hanya memiliki nama serapan dari nama ilmiahnya, yakni niloticus atau nile.
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Actinopterygii |
Ordo: | Cypriniformes |
Famili: | Cyprinidae |
Genus: | Hampala |
Spesies: | H. macrolepidota |
Karakter
Hampala termasuk ikan predator, yaitu ikan yang memakan hewan lainnya. Makanannya berupa hewan yang lebih kecil terutama udang dan ikan, tetapi di kondisi tertentu (terdesak) mereka dapat makan biji-bijian. Di beberapa akuarium milik penghobi ikan hias, hampala juga ada yang bisa dibiasakan makan pelet. Hampala adalah ikan yang menarik bagi kolektor ikan hias disamping karena warnanya yang cantik dan keaktifannya bergerak, sifat predatornya juga memiliki daya tarik tersendiri. Dikalangan pemancing ikan ini terkenal karena punya daya "fight" yang dahsyattttt. Hampala juga termasuk salah satu ikan air tawar berukuran besar (monster) karena dapat mencapai panjang maksimal satu meter.
Saya pertama kali mengenal ikan ini saat masih kuliah di Jogja, tepatnya saat bekunjung di rumah salah satu teman saya yang juga penghobi ikan hias. Mulai dari situ saya mulai mencari tahu tentang ikan ini. Ikan hampala pertama yang saya pelihara kudapat dari memancing (nyari gratisan) di salah satu sungai di Jogja awal tahun 2013. Sekarang ini sudah banyak tukang ikan hias yang menjual ikan hampala, karena peminatnya memang banyak. Ikan hampala biasanya di peroleh pedagang dengan mengandalakan tangkapan alam, karena memang jarang yang mengembangbiakkan ikan ini.
Di Semarang, Malang dan Jakarta ikan hampala di jual dengan harga yang lumayan mahal. karena para pedagang ikan hias di tempat-tempat tersebut biasanya membeli hampala di pedagang ikan hias di daerah Jawa bagian selatan seperti Jogja dan Magelang.
Ikan hampala adalah ikan yang menyenangkan, kalau sudah jinak ikan ini akan mendekat jika pemilik akan memberi makan. Jangan ngaku penghobi ikan predator kalau belum pelihara ikan ini hahahaha oh iya, meskipun ikan ini laku di pasaran, tetap jaga keberadaannya di alam ya! jangan di eksploitasi habis-habisan, kalau bisa malah dibreed sekalian. Ramahlah kepada alam, maka alam akan ramah kepadamu. (teddy)
foto hampala di akuarium orang Thailand |
Salah satu hampala milik saya |
0 Response to "Ikan Hampala (hampala macrolepidota)"
Post a Comment