Bukan bermaksud untuk merendah atau meninggi, tapi memang sebenarnya bukan kapasitas saya untuk membahas ikan yang satu ini karena pengetahuan saya tentang ikan cupang sangat minim. Tetapi, karena ikan cupang memiliki kenangan tersendiri dalam masa kecil saya, maka saya akan coba membahasnya secara sederhana. Cupang memiliki kenangan tersendiri bagi saya karena ikan ini adalah salah satu ikan yang pertama kali saya kenal setelah guppy dan koi. Untuk mendapatkan ikan ini saya pada waktu kelas 2 SD pernah berjalan kaki dari desa saya ke desa Kramat di timur alun-alun kota sejauh 7 km.
Cupang atau sering disebut Betta atau Siem adalah ikan dari genus Osprhonemus yang persebarannya meliputi sebagian kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Ikan Cupang dikelompokkan menjadi 3 yakni: cupang aduan, cupang hias dan cupang alam.Cupang termasuk kategori ikan yang berukuran kecil dengan panjang tubuh maksimal antara 6 cm sampai 9 cm, tergantung jenisnya.
Sebagai ikan hias
Masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengenal ikan cupang sebagai ikan hias, dikarenakan ikan ini memang memiliki keindahan pada warna serta pola nya. Selain itu juga dikarenakan pula ikan cupang adalah ikan yang mudah untuk dipelihara. Karena sudah sangat lama bersinggungan dengan masyarakat indonesia dan selalu bermunculan inovasi-inovasi yang menghasilkan cupang dengan jenis-jenis baru maka cupang menjadi ikan yang populer di Indonesia. Saking populernya, ikan ini masuk dalam kategori ikan wajib yang pasti tersedia ditoko-toko ikan hias. Kisaran harganyapun terjangkau yakni sekitar 1.500 - 50.000 rupiah untuk cupang dengan kualitas menengah kebawah. dan >50.000 Rupiah untuk kualitas yang bagus. Namun ada juga ikan cupang dengan harga ratusan sampai jutaan rupiah yakni untuk ikan cupang yang masuk kategori sangat amat unik ataupun ikan cupang yang sudah memenangkan berbagai macam kontes.
Pemeliharaan dan perawatan
Ikan cupang termasuk ikan yang mudah dipelihara dan tidak memerlukan tempat yang besar. Untuk memeliharan cupang biasanya penghobi hanya memakai akuarium dengan lebar 14-20 cm dan ada juga yang memakai botol-botol kecil atau toples. Untuk memelihara ikan ini akuarium tidak perlu dipasang sistem aerasi ataupun water pump karena ikan cupang adalah tipe ikan yang bernafas dengan labirin sehingga dalam bernafas ia mengambil udara langsung ke permukaan air.
Faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam memelihara cupang adalah air. Untuk penggunaan air, lebih baik memakai air sumur biasa apabila menggunakan air PAM, air harus diendapkan dulu semalam untuk mengurangi kandungan bahan kimia yang biasanya terdapat di air PAM. Adapula hobiis yang menambahkan daun ketapang pada air yang akan dipakai untuk memelihara cupang. Daun ketapang berfungsi untuk menurunkan Ph air sehingga bakteri dan jamur akan susah berkembang dan ikan juga merasa nyaman, karena di habitat aslinya ikan cupang juga mendiami perairan dengan Ph air yang rendah.
Dalam menjaga kesehatan ikan cupang teruslah pantau kualitas air, karena kualitas air yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan. Menurut teman saya Dharma, untuk menjaga kualitas air kita perlu mengganti air 3-7 hari sekali, atau mengganti airnya jika sudah dirasa kotor. Untuk menjaga agar air tidak cepat kotor berilah makanan secukupnya, jangan sampai ada sisa makanan di tempat pemeliharaan cupang. Jika cupang sakit usahakan jangan menggunakan bahan kimia seperti methyl blue untuk mengobatinya. Cukup gunakan obat alami saja seperti daun ketapang dan garam ikan. Karena penggunaan bahan-bahan kimia dapat mengurangi imunitas ikan terhadap bakteri dan jamur.
Apa makanan ikan cupang? Ikan cupang dewasa bisa diberi makanan cacing sutera, cacing tanah, jentik nyamuk, artemia dan pelet. Untuk cupang yang masih baby bisa diberi kutu air, rebusan telur atau tepung udang. Kualitas dari pakan yang kita berikan pada ikan cupang juga mempengaruhi kesehatan ikan. Usahakan jangan memberi makan cupang dengan jentik nyamuk atau kutu air yang didapatkan dari selokan yang kotor atau sudah terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia seperti detergen, limbah kimia dan sabun tanpa mensterilkannya terlebih dahulu.
Yang membuat cupang menarik, salah satunya adalah karena jenisnya sangat beragam. Ikan cupang hias memiliki banyak kategori jenis, yakni :
Cupang Plakat
Cupang Plakat adalah ikan cupang yang mempunyai ekor paling pendek dibanding cupang hias jenis lainnya. Bentuk ekornya pendek membulat. Ikan ini berasal dari Thailand. Berdasar info yang saya baca, nama plakat berasal dari bahasa Thailand yang artinya cupang aduan. Karena memang pada awalnya cupang plakat dikembangbiakan untuk keperluan sebagai ikan aduan. Karena ekornya yang lebih pendek dibanding ikan cupang lainnya maka di Indonesia cupang plakat sering juga disebut dengan cupang ekor pendek. Ikan cupang plakat termasuk ikan yang mudah ditemukan di toko-toko ikan hias. Berikut adalah foto-foto cupang plakat dari teman-teman PIHIKU:
|
Red Cooper (foto : riansa) |
|
Fancy pict by samuel |
|
PK mustard (pict by gatz) |
|
Pk Lavender (pict by bowo) |
|
Plakat white opaque (pict by gatz)
|
|
Black cooper red wash (pict by bowo) |
|
Dragon Line Fancy Monster Face (pict by riansa)
|
Cupang Halfmoon
Cupang halfmoon atau masyarakat awam menyebutnya dengan cupang ekor panjang adalah jenis ikan cupang dengan ekor paling panjang dibandingkan jenis cupang hias lainnya. Cupang ini juga merupakan cupang dengan perawatan yang paling susah daripada jenis cupang lainnya. Nama halfmoon dalam bahasa indonesia adalah separuh bulan hal ini merujuk pada ekornya yang berbentuk separuh lingkaran. Halfmoon cukup mudah ditemukan di toko-toko ikan hias dengan harga mulai dari 1500 Rupiah. Berikut adalah beberapa foto cupang halfmoon :
|
Halfmoon red (pict by bowo) |
|
HM Blue full mask size M (pict by bowo) |
|
Halfmoon white opaque by Dharma |
Cupang crown tail
Cupang crown tail atau saya sering menyebutnya cupang serit adalah ikan cupang dengan ekor berbentuk seperti sobek-sobek tetapi beraturan. Crown yang jika diartikan dalam bahasa indonesia berarti mahkota merujuk pada bentuk ekor ikan ini yang mirip mahkota raja-raja eropa pada abad pertengahan. Beberapa jenis crowntail dilihat dari sobekan pada ujung ekornya terbagi dalam beberapa jenis yakni serit tunggal, serit ganda, serit empat, serit balon, dan serit menyilang.
Ikan ini dulu sangat jarang sekali dijumpai, saya pertama kali melihat cupang crowntail adalah sekitar tahun 2000an awal di salah satu toko ikan hias di Kudus. Tepatnya di toko "PUSAT AQUARIUM DAN IKAN HIAS" sebelah barat pom bensin Prambatan, Kudus. Karena jaman dulu masih jarang ikan cupang jenis crown tail di jual sangat mahal, yakni sekitar 50-100 ribu. jumlah uang tersebut di tahun segitu tergolong nominal yang besar.
Seiring dengan meningkatnya produksi ikan cupang crowntail oleh para peternak, Lambat laun harganyapun turun drastis. Di jaman sekarang ikan ini sangat mudah dijumpai di toko-toko ikan hias, harganyapun relatif terjangkau yakni kisaran >3.000 Rupiah. Berikut adalah salah satu foto crowntail :
|
Crown tail black orchid serit ganda (entah kenapa om dharma memberi watermarknya gede sekali hahaha) |
Cupang double tail
Dinamakan double tail dikarenakan ikan ini pada bagian ekornya terbelah seakan-akan memiliki dua ekor/ekor ganda. Ikan ini termasuk jarang dijumpai di kios-kios ikan hias dan hanya kios ikan tertentu saja yang menjualnya. Menurut saya dari berbagai macam variasi bentuk ekor cupang, cupang double tail adalah ikan cupang dengan bentuk paling unik dan menarik. Berikut adalah beberapa foto ikan cupang jenis double tail :
|
Halfmoon double tail halfmoon( by dharma) |
|
Plakat double tail white opaque (by Dharma) |
Cupang Giant
Cupang giant adalah jenis cupang yang paling besar diantara jenis cupang lainnya. Kata "giant" sendiri dalam bahasa Indonesia berarti Raksasa. Ikan ini bisa mencapai panjang maksimal sekitar 9-10 cm. Ikan cupang jenis ini juga jarang dijual di kios-kios ikan hias dan hanya dijual di tempat-tempat tertentu saja.
Beberapa foto cupang giant :
|
Plakat black cooper giant (by dharma) |
|
White platinum giant (pict by dharma) |
|
White platinum giant |
|
Giant Besgel (by Riyan Fajar) |
Cupang Bigig Ear
Seperti namanya cupang big ear adalah cupang dengan sirip renang lebih lebar dan tebal daripada jenis cupang lainnya. Hal tersebut menjadikan cupang ini sekilas terlihat seperti mempunyai kuping yang besar, kuping nyekantang kalau orang jawa bilangnya. Ikan cupang jenis ini adalah jenis cupang yang saya sukai juga, mungkin kelak aku akan memelihara cupang ini beberapa ekor.
berikut beberapa foto cupang big ear :
Beberapa pedagang cupang yang saya kenal di Kudus
Akhir-akhir ini di kota saya ikan-ikan jenis micro sedang banyak di gemari, mungkin karena harganya yang relatif murah, pakannya yang praktis dan tak memakan banyak tempat, selain itu bagi pedagang ikan dengan kategori ikan micro adalah ikan fast moving yang perputarannya di pasaran sangat cepat dibanding ikan hias lain. Dari sekian banyak jenis-jenis ikan micro tersebut yang paling ramai adalah cupang. Sesuai hukum alam yang berlaku. Maka bermunculanlah banyak pedagang ikan cupang di kota saya dan sekitarnya.
Namun dari kesemua pedagang cupang tersebut ada beberapa yang saya kenal baik, yakni Mas Ahmad Amin, Dharmawan dan Loekman hakim.
1. Ahmad Amin
Seorang pedagang cupang yang belum lama berkecimpung di dunia ikan hias dan sekarang sudah membuka peternakan cupang di sebelah pondok tempatnya mengajar mengaji. Selain cupang dia juga menjual berbagai jenis ikan lainnya seperti platy dan guppy. Selain dari hasil beternak sendiri Ahmad Amin juga mengambil ikan dari peternak lainnya. Ahmad Amin adalah seorang pedagang murni yang punya keuletan dan strategi yang cerdas untuk mengembangkan bisnisnya. Pertama kali saya ketemu Ahmad Amin adalah saat kopdar pertama komunitas PIHIKU.
|
Kolam milik Ahmad Amin |
|
tempat Amin setelah terkena banjir masih di kunjungi pembeli |
2. Dharma
Seorang hobiis cupang yang sekarang menjadi peternak sekaligus pedagang cupang dan sudah membuka kios di rumahnya. Mas Dharma adalah seorang yang cerdas dan piawai dalam menjaga kualitas ikan cupang. Hingga pelanggannya tersebar luas diseluruh Indonesia, bahkan sampai mancanegara.
|
kios dharma betta |
3. Loekman Hakim
Seorang hobiis ikan asal demak yang juga berjualan ikan cupang di rumahnya. Karena tempetnya kecil maka dia hanya melayani pembelian cupang eceran. Meskipun begitu, jenis cupangnya tak kalah beragam dengan pedagang besar lainnya. Ikan-ikan cupang Loekman kebanyakan didatangkannya dari Semarang.
|
cupang milik loekman yang ditempatkan di tank aquascape |
Hanya itu saja yang bisa saya bahas tentang cupang. Semoga kedepannya para peternak bisa lebih solid dan dapat mencetak cupang-cupang yang semakin berkualitas. Teruslah berkarya dan menciptakan inovasi-inovasi baru. Ganbatte Kudesai! (Teddy)
Related Posts: